Industri mesin perkakas Taiwan bertekad memperkuat penetrasinya di pasar Indonesia. Taiwan External Trade Department Council (TAITRA) bersama asosiasi industri peralatan mesin Taiwan (TAMI) terus berupaya mendatangkan produk mesin yang dibutuhkan pasar Indonesia dengan harga terjangkau.
Direktur TAITRA Jakarta, Tony Lin, mengatakan industri mesin Taiwan terus memasok produk yang berkinerja tinggi dengan harga bersaing untuk memenuhi permintaan dari Indonesia. Penggunaan mesin-mesin perkakas dari Taiwan, diharapkan bisa semakin menumbuhkan industri domestik.
“Dengan mengggunakan produk Taiwan yang dipadu dengan tenaga kerja, pabrik-pabrik di Indonesia akan memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi dan dapat mengurangi biaya,” katanya di pameran mesin perkakas dan pengerjaan logam, MTT Expo, Kemayoran, Rabu, 22 Mei 2013.
Saat ini, ekspor terbesar di Taiwan disumbang oleh ekspor mesin perkakas. Estimasi nilai ekspor mencapai US$7 miliar pada 2015, naik US$4,23 miliar dibandingkan nilai ekspor pada 2012. Kontribusi ekspor mesin perkakas Taiwan terhadap total ekspor mencapai 79 persen.
Indonesia menjadi negara tujuan ekspor peralatan mesin terbesar kelima bagi Taiwan. Negara-negara lain yang menjadi tujuan ekspor Taiwan adalah Cina, Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand.
Industri mesin Taiwan menyasar program pemerintah maupun swasta di Indonesia. TAITRA berharap realisasi program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mengggunakan mesin-mesin yang diproduksi di Taiwan.
Sejauh ini, Taiwan mengandalkan ekspor lima produk utama yaitu perkakas mesin, alat mesin untuk plastik dan karet, bantalan (bearing), gir, ball screw, mesin khusus lain, dan klep. Direktur Asosiasi Industri Peralatan Mesin Taiwan, Gary Yang, mengatakan Taiwan terus mantap menjadi eksportir utama mesin perkakas di dunia.
Untuk menekan biaya, Amerika Serikat, Jepang, Jerman berupaya memperoleh komponen dari Taiwan. “Negara Asia seperti Thailand dan India juga berupaya meningkatkan daya saing dengan mengimpor komponen dari Taiwan,” katanya.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, Teddy Sianturi, mengatakan sebaiknya pemain asing tidak hanya berdagang di dalam negeri. Ia berharap para pemain asing juga bersedia berinvestasi di Indonesia agar Indonesia juga bisa memproduksi dan meningkatkan ekspor mesin perkakas.
“Kami harapkan ada investasi di sektor mesin perkakas karena sebenarnya kebutuhan dan peluang besar.” Pemain lokal industri mesin kini pun bisa dihitung dengan jari, yang aktif hanya tinggal ATMI Solo dan PT Sarimas Ahmadi Pratama.
Sumber: Tempo
Direktur TAITRA Jakarta, Tony Lin, mengatakan industri mesin Taiwan terus memasok produk yang berkinerja tinggi dengan harga bersaing untuk memenuhi permintaan dari Indonesia. Penggunaan mesin-mesin perkakas dari Taiwan, diharapkan bisa semakin menumbuhkan industri domestik.
“Dengan mengggunakan produk Taiwan yang dipadu dengan tenaga kerja, pabrik-pabrik di Indonesia akan memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi dan dapat mengurangi biaya,” katanya di pameran mesin perkakas dan pengerjaan logam, MTT Expo, Kemayoran, Rabu, 22 Mei 2013.
Saat ini, ekspor terbesar di Taiwan disumbang oleh ekspor mesin perkakas. Estimasi nilai ekspor mencapai US$7 miliar pada 2015, naik US$4,23 miliar dibandingkan nilai ekspor pada 2012. Kontribusi ekspor mesin perkakas Taiwan terhadap total ekspor mencapai 79 persen.
Indonesia menjadi negara tujuan ekspor peralatan mesin terbesar kelima bagi Taiwan. Negara-negara lain yang menjadi tujuan ekspor Taiwan adalah Cina, Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand.
Industri mesin Taiwan menyasar program pemerintah maupun swasta di Indonesia. TAITRA berharap realisasi program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mengggunakan mesin-mesin yang diproduksi di Taiwan.
Sejauh ini, Taiwan mengandalkan ekspor lima produk utama yaitu perkakas mesin, alat mesin untuk plastik dan karet, bantalan (bearing), gir, ball screw, mesin khusus lain, dan klep. Direktur Asosiasi Industri Peralatan Mesin Taiwan, Gary Yang, mengatakan Taiwan terus mantap menjadi eksportir utama mesin perkakas di dunia.
Untuk menekan biaya, Amerika Serikat, Jepang, Jerman berupaya memperoleh komponen dari Taiwan. “Negara Asia seperti Thailand dan India juga berupaya meningkatkan daya saing dengan mengimpor komponen dari Taiwan,” katanya.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, Teddy Sianturi, mengatakan sebaiknya pemain asing tidak hanya berdagang di dalam negeri. Ia berharap para pemain asing juga bersedia berinvestasi di Indonesia agar Indonesia juga bisa memproduksi dan meningkatkan ekspor mesin perkakas.
“Kami harapkan ada investasi di sektor mesin perkakas karena sebenarnya kebutuhan dan peluang besar.” Pemain lokal industri mesin kini pun bisa dihitung dengan jari, yang aktif hanya tinggal ATMI Solo dan PT Sarimas Ahmadi Pratama.
Sumber: Tempo