Welcome

News Industri Indonesia

Jumat, 30 Agustus 2013

Taiwan Perkuat Penetrasi Sektor Mesin Perkakas, Indonesia?

Industri mesin perkakas Taiwan bertekad memperkuat penetrasinya di pasar Indonesia. Taiwan External Trade Department Council (TAITRA) bersama asosiasi industri peralatan mesin Taiwan (TAMI) terus berupaya mendatangkan produk mesin yang dibutuhkan pasar Indonesia dengan harga terjangkau. 

Direktur TAITRA Jakarta, Tony Lin, mengatakan industri mesin Taiwan terus memasok produk yang berkinerja tinggi dengan harga bersaing untuk memenuhi permintaan dari Indonesia. Penggunaan mesin-mesin perkakas dari Taiwan, diharapkan bisa semakin menumbuhkan industri domestik. 

“Dengan mengggunakan produk Taiwan yang dipadu dengan tenaga kerja, pabrik-pabrik di Indonesia akan memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi dan dapat mengurangi biaya,” katanya di pameran mesin perkakas dan pengerjaan logam, MTT Expo, Kemayoran, Rabu, 22 Mei 2013. 

Saat ini, ekspor terbesar di Taiwan disumbang oleh ekspor mesin perkakas. Estimasi nilai ekspor mencapai US$7 miliar pada 2015, naik US$4,23 miliar dibandingkan nilai ekspor pada 2012. Kontribusi ekspor mesin perkakas Taiwan terhadap total ekspor mencapai 79 persen. 

Indonesia menjadi negara tujuan ekspor peralatan mesin terbesar kelima bagi Taiwan. Negara-negara lain yang menjadi tujuan ekspor Taiwan adalah Cina, Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand. 

Industri mesin Taiwan menyasar program pemerintah maupun swasta di Indonesia. TAITRA berharap realisasi program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mengggunakan mesin-mesin yang diproduksi di Taiwan. 

Sejauh ini, Taiwan mengandalkan ekspor lima produk utama yaitu perkakas mesin, alat mesin untuk plastik dan karet, bantalan (bearing), gir, ball screw, mesin khusus lain, dan klep. Direktur Asosiasi Industri Peralatan Mesin Taiwan, Gary Yang, mengatakan Taiwan terus mantap menjadi eksportir utama mesin perkakas di dunia. 

Untuk menekan biaya, Amerika Serikat, Jepang, Jerman berupaya memperoleh komponen dari Taiwan. “Negara Asia seperti Thailand dan India juga berupaya meningkatkan daya saing dengan mengimpor komponen dari Taiwan,” katanya. 

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, Teddy Sianturi, mengatakan sebaiknya pemain asing tidak hanya berdagang di dalam negeri. Ia berharap para pemain asing juga bersedia berinvestasi di Indonesia agar Indonesia juga bisa memproduksi dan meningkatkan ekspor mesin perkakas. 

“Kami harapkan ada investasi di sektor mesin perkakas karena sebenarnya kebutuhan dan peluang besar.” Pemain lokal industri mesin kini pun bisa dihitung dengan jari, yang aktif hanya tinggal ATMI Solo dan PT Sarimas Ahmadi Pratama. 

Sumber: Tempo

Senin, 26 Agustus 2013

Teori Ekonomi

Hukum Permintaan dan Penawaran
  • Permintaan
Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Faktor – faktor yang menyebabkan keadaan (hukum permintaan tak berlaku) tidak menjadi ceteris paribus dan mempengaruhi permintaan masyarakat adalah :
1. Selera masyarakat
2. Jumlah pendapatan
3. Intensitas kebutuhan
4. Adanya barang Substitusi
5. Banyaknya konsumen akan produk yang bersangkutan
Hukum Permintaan
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta meningkat.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan merupakan bentuk penyajian tabel permintaan secara grafis.
Pergeseran kurva permintaan
Factor-factor yang mempengaruhi permintaan dan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atatu ke kanan, yaitu :
a. Harga barang komplementer dan substitusi
b. Jumlah pendapatan
c. Jumlah dan karakteristik penduduk
d. Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat
e. Perkiraan dan harapan masyarakat
f. Kondisi social dan ekonomi
  • Penawaran
Kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Factor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
-    Harga bahan baku
-    Tingkat teknologi
-    Jumlah produsen di pasar
-    Harapan atau perkiraan
Hukum Penawaran
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan semakin menurun.
Kurva Penawaran
ð  Kurva penawaran mempunyai kemiringan positif artinya variable – variabelnya bekerja dalam arah yang sama. Kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas.
ð  Perubahan kuantitas yang ditawarkan akibat perubahan harga akan mengakibatkan pergerakan sepanjang kurva penawaran.
Pergeseran Kurva Penawaran
Sifat kurva penawaran dalam pergesaran dan pergerakkan kurva hampir sama dengan yang terjadi pada kurva permintaan hanya gambar kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas. Selanjutnya kurva penawaran dikatakan bertambah apabila kurvanya bergerak ke kanan bawah dan dikatakan berkurang apabila kurvanya bergerak ke kiri atas.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran :
1.  Kemajuan teknologi
2. Biaya produksi
3. Persediaan sarana produksi
4. Bertambahnya jumlah produsen
5. Peristiwa alam
6. Ekspektasi produsen
7. Harga barang dan jasa lain
Konsep Elastisitas
Salah satu pokok penting dalam fungsi permintaan dan penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Ada 4 konsep elastisitas :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
Prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Q2-Q1
Q1
Ed =  ———
P2-P1
P1
ð  Hasil perhitungan :
Ed > 1 disebut elastis ; Ed < 1 disebut in elastis ; Ed = 1 disebut unitary elastis
Ed = 0 disebut in elastis sempurna ; Ed = ∞ disebut elastis sempurna
ð  Hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan :
  1. Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain
  2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang
  3. Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar
  4. Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)
2. Elastisitas harga penawaran (Es)
Prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
ð  Rumus elastisitas penawaran
Q2 – Q1
½ (Q1 + Q2)
Es = ——————
P2 – P1
½ (P1 + P2)
ð  Hasil perhitungan :
Es > 1 disebut elastis ;  Es < 1 disebut in elastis ; Es = 1 disebut unitary elastis
Es = 0 disebut in elastis sempurna ; Es = ∞ disebut elastis sempurna
3. Elastisitas silang (Ec)
Prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain
ð  Rumus elastisitas silang
Qx2 – Qx1
½ (Qx1 + Qx2)
Ec = ——————-
Py2 – Py1
½ (Py1 + Py2)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan
ð  Rumus elastisitas pendapatan
Q2 – Q1
½ (Q1 + Q2)
Ey = —————–
Y2 – Y1
½ (Y1 + Y2)
Biaya dan Pendapatan
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Biaya dapat dikelompokkan menjadi :
-       Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang harus ada dalam proses produksi, tanpa dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi, dan tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi.
ð  Contohnya, biaya sewa gedung, sewa peralatan, gaji pegawai, dsb.
-       Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output.
ð  Misal, bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar.
-       Biaya Total (Total Cost)
Biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa.
ð  TC = FC + VC
TC : total cost        FC : fixed cost              VC : variable cost
ð  Biaya total berubah sesuai dengan perubahan biaya variabel.
Selain jenis-jenis biaya diatas, ada juga yang dinamakan dengan :
1.  Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
2.  Biaya Rata-rata (Average Cost)
Biaya total rata-rata
Biaya total dibagi jumlah produksi
ATC = TC
Q
- Biaya tetap rata-rata
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi.
AFC = TFC
Q
Biaya variabel rata-rata
Biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan.
AVC = TVC
Q
Pendapatan (revenue) adalah sejumlah uang yang diterima oleh pengusaha ketika menjual barang dan jasanya.
Jenis-jenis pendapatan :
1. Pendapatan Total (total revenue)
Pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual produknya.
TR = P X Q
P : harga     Q : kuantitas
2. Pendapatan Rata-rata (average revenue)
Pendapatan rata-rata per satuan produk yang dijual.
AR = TR
Q
karena TR = P X Q , maka :
AR =  P X Q = P
Q
3. Pendapatan Marjinal (marginal revenue)
Perubahan penerimaan total akibat perubahan jumlah baranh yang dijual.
MR = TR – TRn-1 atau     MR = TR
Q
TRn  : pendapatan total unit ke-n
TRn-1 : pendapatan total unit sebelum n
∆ : perubahan
Struktur Pasar
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi.
Berdasarkan jumlah penjual dan pembeli, pasar dibedakan menjadi :
1. Pasar persaingan  sempurna.
Suatu pasar dimana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan.
2. Oligopoly.
Suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
ð Contoh : Telkom, Indosat, Bakrie Telecom, dan Mobile-8.
3. Monopoli.
Suatu pasar di mana penwaran satu jenis barang atau berjenis-jenis barang dikuasai oleh satu perusahaan saja.
ð Contoh, PLN dan PT. Pos Indonesia.
4. Pasar persaingan monopolistic.
Suatu pasar dengan banyak penjual yang menawarkan barang yang berbeda-beda. Tetapi pada pasar ini penjual bisa mendominasi pesaingnya lewat kualitas barang yang lebih baik atau kelebihan lain disbanding pesaingnya.
ð Contoh, industry obat-obatan.
Uang
Uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaranutang.
Macam-macam Uang :
1.  Uang Kartal (logam dan kertas)
Uang yang ada di tangan masyarakat (di luar bank umum) dan siap dibelanjakan. Uang ini setiap saat dikeluarkan oleh bank sentral.
2.  Uang Giral
Uang di rekening giro (demand deposits) yang diciptakan oleh bank-bank umum, atau dikenal BPUG (Bank umum Pencipta Uang Giral).
3.  Uang Kuasi
Uang dalam bentuk tabungan (savings deposits) dan deposito berjangka (time deposits) yang dikeluarkan bank-bank umum.
Perbedaan dari ketiga jenis uang tersebut adalah :
-   Uang kartal dikeluarkan dan diedarkan oleh BI (bank sentral), sementara uang giral dan kuasi diciptakan dan diedarkan oleh bank umum.
-   Dari segi penggunaan, uang kartal dan giral dapat digunakan secara langsung sebagai alat pembayaran, sedangkan uang kuasi tidak dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran.
Jenis-jenis Uang yang Beredar di Indonesia :
1. Uang primer / inti (M0)
Uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut primer / inti karena jenis uang ini merupakan inti dalam proses penciptaan uang beredar (C, D, T).
“Uang kartal adalah uang primer, TETAPI tidak semua uang primer adalah uang kartal.”
2. Uang beredar dalam arti sempit (M1)
Kewajiban system moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sector swasta domestic (penduduk), meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D).
3. Uang beredar dalam arti luas (M2)
Disebut juga Likuiditas Perekonomian, yaitu kewajiban system moneter terhadap sector swasta domestic meliputi M1 ditambah uang kuasi (T).
Hubungan M0, M1, M2
Otoritas moneter tidak sepenuhnya dapat mengendalikan uang beredar, sebab sangat tergantung factor bank umum dan perilaku masyarakat. Bank sentral hanya dapat mengendalikan M0.
Peranan Uang Dalam Perekonomian
  • Perkembangan perekonomian dapat diamati dari dua sector yang saling terkait, yaitu SEKTOR RIIL(pasar barang dan jasa) dan SEKTOR MONETER (pasar uang).
  • Aliran uang akan sebanding dengan aliran barang dan jasa.
  • Teori Klasik : M X V = P X T
dimana V dan T diasumsikan konstan dalam short run.