Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 02 Desember 2009

BUMN sebagai contoh masyarakat wirausaha

pada saat ini sebagian BUMN sudah melihatkan kekuatannya dengan memberi keuntungan dan menjadi kebanggaan seperti pindad produksi senjata, dirgantara produksi pesawat, pal produksi hingga jasa garuda, pertamina dan sebagainya. BUMN hingga sekarang tidak ada satupun yang bergerak dibidang teknologi mesin semuanya BUMN sebagai industri perakit jadilah kita bangsa perakit terbesar nomor 1 didunia bukan bangsa yang memproduksi yang menghasilkan barang jadi maaluuu kedepan industri indonesia harus memproduksi barang jadi bukan setengah jadi harus ada pogram riset & developmen dalam perusahaan.
seharusnya bangsa ini maju kedepan bersaing dan memperebutkan menjadi kekuatan ekonomi nomor 1 didunia dengan tangan bangsa sendiri. dalam pembangunan ekonomi seharusnya banyak belajar dari pengalaman dan bangsa luar yang sudah maju semuanya butuh proses. sumber daya alam indonesia yang kaya melimpah tidak dipergunakan maksimal. banyak sumber daya alam indonesia diekspor mentah-mentah keluar negeri tanpa diproses didalam negeri seperti pasir silika yang bisa diproses menjadi keramik hingga komponen elektronik yang mempunyai nilai tambah hingga 1000 kali lipat pasir silika jika dijual dengan berat 1 KG dihargai 75 rupiah bandingkan diproses menjadi komponen elektronik harganya menjadi 7.500.000 dalam hal seperti ini jepang dan korea selatan negara yang tidak mempunyai sumber daya alam dapat maju dengan pengetahuan mereka dalam perdagangan dapat membaca pasar berani dalam mengambil peluang cepat membaca pasar. kapan BUMN diindonesia ada yang memproduksi mesin, komponen elektronik hingga alat teknologi canggih dengan adanya BPPT dan LIPI harus ada kerjasama ilmu pengetahuan yang dapat dikomersilkan seperti hasil dan temuan baru oleh para peneliti indonesia. kerjasama juga perlu dilakukan dengan peneliti luar negeri melalui BPPT demi meningkatkan kinerja BPPT dalam membangun industri teknologi maju indonesia yang berkesinambungan dengan riset & developmen.

Tidak ada komentar: