Welcome

News Industri Indonesia

Minggu, 10 Oktober 2010

11. Disiplin

Bagi masyarakat jepang, pengasuh anak merupakan alat komunikasi dan kunci membentuk kepribadian orang dewasa. ada hubungan vertikal yang unik dijalin  dalam sebuah hubungan keluarga dijepang. anak-anak harus menghormati orang tua bukan sekedar dalam ikatan keluarga kandung, namun dalam hubungan luas.

Sekolah juga menjadi salah satu sarana pembentukan hubungan antara guru dan murid. guru mungkin saja menjadi orang yang sangat mempengaruhi kehidupan dan tetap dihormati sampai mereka tua. guru pula yang mengajarkan mereka sampai dewasa dalam hubungan vertikal. orang yang telah dewasa akan mengetahui dan mendapati bahwa hidup harus dijalani dengan selaras secara vertikal dalam kehidupan masyarakat dijepang. distasiun dan restauran misalnya mereka dengan sangat disiplin antri untuk mendapatkan tiket atau memesan makanan. kereta api atau bus umum juga selalu tiba tepat waktu bahkan dengan jadwal yang agak janggal misalkan berangkat pukul 14.37 tiba pukul 17.42 artinya bagi mereka waktu sangat beharga bahkan dalam hitungan detik.

Bagi orang jepang bisnis merupakan perang antar perusahaan. orang-orang jepang suka membaca buku karya Sun Tzu, The Art of War untuk belajar strategi bisnis. Karya Sun Tzu itu merupakan sebuah buku ilmu militer Tiongkok kuno dari abad ke 4 SM. buku itu dibaca oleh kaum samurai dizaman dulu maupun para pebisnis jepang diera sekarang. mereka sadar bahwa untuk memenangi perang, maka mereka memerlukan strategi dan pandangan jangka panjang.

Budaya bisnis jepang lebih mementingkan keuntungan jangka panjang. agar dapat memenangkan perang, maka perlu persiapan lengkap untuk bertempur. orang-orang jepang mempunyai peribahasa Hara ga hette ha ikusa ha dekinu (Kalau lapar tidak bisa bertempur).

Dijepang ada hubungan erat antara kedisiplinan dan sekolah. disana disiplin dalam berlalu lintas diajarkan sejak TK. Kedisiplinan memberikan banyak manfaat bagi bangsa jepang dalam mencapai suatu kesuksesan. mereka rajin bekerja dan giat dalam hal lini manajemen hampir bisa dikatakan tidak ada batas ruang antara atasan dan bawahan. budaya kerja jepang sangat menghargai waktu. pencatatan waktu kerja sangat diperlukan.

Tidak ada komentar: