Welcome

News Industri Indonesia

Minggu, 10 Oktober 2010

12. Loyalitas

Dalam sistem kerja masyarakat jepang totalitas pengabdian pada organisasi atau perusahaan merupakan kewajiban. bagi mereka pekerjaan yang dilakukan secara efektif dan efisien hingga cepat diselesaikan merupakan hal yang lebih penting daripada menuntut tambahan uang lelah. mereka yakin bahwa sistem penghargaan yang lebih mengedepankan prestasi kerja daripada jabatan akan memberikan hasil yang sepadan bagi penghasilan mereka.

Loyalitas semacam itu membuat sistem karir disebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. sedikit berbeda dengan sistem diasia dan eropa, sangat jarang orang jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. mereka biasanya bertahan disatu atau dua perusahaan sampai pensiun. ini mungkin implikasi dari industri dijepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudia mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi keluar kota) dan mempunyai komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. bahkan saat ini hofu menjadi kota industri terbaik dengan produksi mesin kendaraan mencapai 160.000 pertahun.

Budaya jepang mengisyaratkan hubungan yang vertikal tidak akan mudah terputus. hubungan tetap terjalin dalam sebuah sistem yang disebut iemoto. sistem iemoto menuntut setiap orang agar mempertahankan garis vertikal, garis itu dibina antara guru dan murid. setiap orang menyadari implikasi yang jauh secara struktural dari hukum pokok etika jepang, Tidak ada seorangpun yang mengabdi pada dua tuan.

Bangsa jepang tidak menganggap tempat kerja hanya sekedar tempat mencari makan, tetapi juga  menganggapnya sebagai bagian dari keluarga dan kehidupannya. kesetiaan mereka pada perusahaan melebihi kesetiaannya pada keluarga mereka. mereka selalu berusaha memberikan kinerja terbaik pada perusahaan, pabrik atau tempat mereka bekerja.

biasanya  seseorang memperkenalkan diri berdasarkan identitas negara atau keturunannya. namun bangsa jepang lebih suka mengaitkan diri mereka sebagai anggota organisasi dan perkumpulan tempat ia berkarya. menurut mereke kesuksesan sebuah organisasi tidak boleh dianggap sebagai kesuksesan individu, tetapi sebagai sebagai hasil kerjasama kelompok. setiap anggota baik tingkat bawah, tengah, atas memiliki peran dan kepentingan yang sama.

Semangat inilah yang menjadi tonggak utama kekuatan organisasi perdagangan bangsa jepang. mereka bangga bila dapat mencurahkan kesetiaannya pada organisasi. hal lain yang dimiliki bangsa jepang tidak suka pemborosan. mereka memanfaatkan waktu dan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya. semuanya digunakan secara maksimal dengan tahapan yang maksimal pula.

Bayangkan mereka menanam padi dihalaman rumah mereka dan tidak menyia-nyiakan sejengkal tanah pun tanpa menghasilkan sesuatu. selain itu keadaan negara yang sedemikian rupa mendorong bangsa ini untuk menggunakan sumber yang sedikit untuk mendapatkan hasil yang banyak. orang jepang lebih suka menggunakan angkutan umu daripada kendaraan pribadi.

Orang jepang sanggup berkorban dengan bekerja lembur tanpa mengharapkan bayaran. mereka merasa lebih dihargai jika diberikan tugas pekerjaan yang berat dan menantang. bagi mereka jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapatkan keuntungan besar, secara otomatis mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. dalam pikiran dan jiwa mereka hanya ada keinginan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan mencurahkan seluruh komitmen pada pekerjaan.

Tidak ada komentar: