“Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.” Demikian petuah bijak mendiang Presiden Amerika Serikat ke 35 John F. Kennedy. Walikota Semarang, Jokowi pun nampaknya menyadari petuah itu seperti dilansir di sebuah stasiun televisi swasta bahwa dirinya memberikan dukungan moral akan gagalnya Esemka menembus uji emisi. “Siswa tidak perlu putus asa, hal ini harus dijadikan pelajaran berharga. Dua pekan lagi kita mau uji emisi ulang,” sebutnya. Sementara itu Direktur Pusat Teknologi Industri Sarana Transportasi (PTIST-BPPT), Prawoto menyebutkan bahwa pengembangan mobil itu memerlukan waktu,”Trial dan error merupakan sebuah langkah, BPPT juga siap melakukan pendampingan untuk pembuatan mobil Esemka ini,” ujarnya saat menjadi narasumber di sebuah televisi swasta, Jakarta (2/3).
Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan mobil nasional Esemka tidak lulus uji emisi. Berdasarkan data hasil pengujian di Balai Termodinamika Mesin Propulsi (BTMP-BPPT), Serpong pada Senin, 7 Februari 2012, Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. “Belum memenuhi ambang batas emisi gas buang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, di Jakarta. Gagalnya uji emisi Esemka, menurut Kementerian Perhubungan, akibat gas buang CO Esemka masih tinggi. Emisi CO Esemka mencapai 11,63 gram per kilometer dan HC + NOX 2,69 gram per kilometer. Padahal standar Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2009, ambang batas untuk kendaraan bermotor tipe baru adalah CO 5 gram per kilometer dan HC + NOX 0,70 gram per kilometer. (Tempo.co/2/3)
Mengenai mimpi bangsa ini untuk memiliki mobil nasional dikatakan lebih lanjut oleh Prawoto bahwa saat ini kita semua bermimpi nantinya bangsa ini mempunyai mobil nasional. “Ini kebangkitan kita untuk membuat mobnas, pemerintah juga concern tentang hal ini. Sudah banyak pertemuan yang dilakukan antar instansi untuk membahas bagaimana skema mereliasisasikan hal ini, tentunya ada berbagai langkah yang harus dilalui,” ungkapnya.
Mengenai kegagalan uji ini, Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo juga memafhumi bahwa uji emisi merupakan bagian dari persayaratan yang harus dilalui. “Kami optimis, bahwa apa yang direkomendasikan BTMP-BPPT juga akan kami perbaiki sehingga nantinya akan lulus uji emisi dan produksi massal oleh anak negeri sendiri,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa BPPT tidak mempunyai wewenang dalam mengumumkan hasil uji emisi Senin lalu, “BPPT tidak pernah mem blow up hasil uji, bukan wewenang kita untuk menyampaikan ke publik, kami hanya menyampaikan ke customer dan lembaga yang berwenang memberikan sertifikasi. Mengenai mobnas ini juga diperlukan adanya kebijaksanaan dan pemahaman dari kita semua. Intinya pemerintah concern akan hal ini dan untuk membuat mobil, tentunya dibutuhkan waktu untuk melalui proses ujicoba,” imbuh Prawoto.Sumber : BPPT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar