Welcome

News Industri Indonesia

Selasa, 13 Maret 2012

Waralaba Indonesia Tembus Malaysia dan Filipina

Hendy Setiono, sukses menggarap sejumlah produk kuliner, salah satunya Kebab Turki Baba Rafi
Waralaba asal Indonesia, PT Baba Rafi Indonesia, berhasil menembus pasar Filipina dan Malaysia. Hal itu ditandai dengan adanya perjanjian kerja sama dengan Master Franchise dari dua negara tersebut. Master Franchise adalah hak yang diberikan kepada penerima waralaba dari pemberi waralaba untuk membuka dan mengelola bisnis waralabanya dalam suatu wilayah tertentu.
Penerima waralaba juga bisa menjual hak waralaba secara lanjutan kepada penerima waralaba lain di wilayahnya tersebut. "Murni mereka (Master Franchise) buka dan investasi di Malaysia dan Filiphina," ujar Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia, Hendy Setiono kepada Kompas.com, Minggu (4/3/2012).
Kerja sama waralaba dengan dua negara tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian dengan dua Master Franchise, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hendy menuturkan, kedua MF tersebut akan mengikuti pelatihan selama dua minggu mulai awal Maret ini. Setelah itu, Baba Rafi akan melakukan pendampingan selama tiga bulan di dua negara tersebut.
Pendampingan tersebut, terang dia, berupa persiapan merekrut karyawan, pelatihan karyawan, dan persiapan sampai pembukaan gerai. Pembukaan gerai dimulai dengan 6 gerai baik di Malaysia dan Filiphina. Tetapi untuk penjualan hak waralaba dari MF ke penerima waralaba lain tidak serta merta sama di kedua negara. Di Malaysia harus menunggu satu tahun untuk membuka gerai lanjutan."Ya, setelah setahun baru boleh di sub-franchise-kan," sebut Hendy.
Produk yang akan dipasarkan di dua negara tersebut adalah 15 jenis produk Baba Rafi, termasuk produk andalannya yakni kebab. Produk ini pun akan mengikuti standar yang ditetapkan di Indonesia. Jika nantinya mau diubah sesuai dengan selera lokal maka harus ada persetujuan dari Baba Rafi. Hendy pun bilang, inisiatif kerja sama ini datang dari masing-masing MF. Menurut dia, cukup susah memasarkan produk ke luar negeri. Tapi ternyata itu tidak mustahil untuk dilakukan seiring dengan pencapaian kerja sama ini. "Susah sekali, terutama mendapatkan kepercayaan sebagai merek asal Indonesia," pungkas dia.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar: