MEDAN – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan anggaran sekitar Rp141 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012, untuk mengembangkan kendaraan angkutan umum murah perdesaan.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan saat ini ada dua program yang berjalan paralel, yaitu low cost and green car atau mobil penumpang murah dan ramah lingkungan untuk kelas 1.000 cc dan 1.200 cc. ”Dengan komponen utama mesin,transmisi,danaxle (asroda) dibuat di dalam negeri dan melibatkanpara principalmultinational company,” kata Hidayat di Medan akhir pekan lalu. Dia menambahkan, program lainnya adalah mobil angkutan umum murah berbentuk pikap untuk perdesaan.
Menurutnya, sebagai program prorakyat, mobil dimaksud akan mengusung mesin 700 cc dan memanfaatkan semaksimal mungkin komponen di dalam negeri. ”Ini akan melibatkan BUMN dan swasta dalam negeri,” ujarnya. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi mengatakan, program mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap karena membutuhkan teknologi modern. ”Ini baru usulan. Kita lihat ada program-program yang butuh pembiayaan. Ini konsep tidak bikin line produksi banyak sekaligus, tetapi sedikit dan bertahap,”kata Budi.
Dia memperkirakan, harga mobil tersebut sekitar Rp50 juta dengan target pasar bergantung pada permintaan. ”Dan harus simpel,” ucapnya. Budi juga menegaskan bahwa sejumlah principal kendaraan nasional, seperti Tawon dan Gea, sudah bisa memproduksi mobil perdesaan. Ketua Bidang Marketing/ KomunikasiAsosiasi IndustriAutomotif Nusantara (Asia Nusa) Dewa Yuniardi mengaku,pihaknya memang sudah bertemu dengan pemerintah untuk membicarakan program mobil pedesaan. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan terbaru dari rencana program itu.
”Saya sudah bertemu pemerintah sebelum Lebaran, tapi itu baru omongan saja. Saya dengar memang bakal ada dana dari pemerintah.Terakhir saya mendengar itu masih digodok, tapi sampai sekarang masih belum jelas,”kata Dewa. Kendati demikian, Dewa memastikan anggota-anggota Asia Nusa siap memproduksi mobil pedesaan. ”Principal mobil BUMN itu Gea. Jadi, kemungkinan dana aliran dari pemerintah akan melalui Gea,lalu dilanjutkan ke swasta seperti Kancil dan Tawon.
Koordinasinya lewat Gea. Gea itu sebagai leader,”ucapnya. Dewa memperkirakan,harga dari mobil perdesaan itu tidak akan melebihi Rp70 juta per unit. Menurutnya, program mobil murah dan mobil pedesaan adalah salah satu cara agar pemerintah bisa merangkul semua principalmobil.Sumber : Harian Seputar Indonesia
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/430711/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar