Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 17 Oktober 2012

Ilmuan Cilacap Pamer Mesin Biofuel Canggih ke Dahlan

Ilmuan Cilacap Gambar
Menteri BUMN Dahlan Iskan hari didatangi puluhan orang dari muda hingga tua dari Cilacap, Jawa Tengah. Apa maksud kedatangan mereka?

Mereka adalah anggota Yayasan Pengembangan Sain dan Teknologi (YPST) Cilacap yang terdiri dari kalangan akademisi, pekerja, dan akitivis.

Puluhan orang tersebut bermaksud menunjukkan mesin pengolahan biofuel generasi keempat atau terbaru untuk pengolahan limbah atau slat seperti limbah sawit untuk dirubah menjadi minyak diesel atau biofuel berkualitas tinggi.

Dahlan mengaku, anak-anak muda dari Cilacap ini terpanggil menunjukkan mesin pengolahan limbah untuk diubah menjadi bahan bakar bernilai ekonomi tinggi.

"Pertama agar tidak menjadi limbah, kedua agar bisa dimanfaatkan. mereka menemukan satu sistem pengolahan limbah slat. Itu menjadi bisa berguna dan bisa menjadi minyak bakar," kata Dahlan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (17/10/2012).

Dahlan menegaskan, dirinya akan memfasilitasi YPST dengan PT Batan Tekno untuk penyempurnaan alat canggih pengolahan limbah menjadi biofuel ini.

"Saya undang teman BUMN yang menguasai bidang itu, dan secara teknologi itu bisa diterima, dan itu perlu disempurnakan. Nanti di laboratoriumnya Batan Tekno," tambahnya.

Alat ini setelah mengalami proses penyempurnaan, menurut Dahlan, bisa dimanfaatkan. Salah satunya untuk pengolahan limbah dari pabrik pengolahan sawit miliki BUMN. "Nanti juga menyelesaikan limbahnya sawit," papar Dahlan.

Di tempat yang sama, Ketua YPST Rangga Sani Hambara menjelaskan, pihaknya hanya membawa mesin pengolah limbah dalam bentuk prototipe penelitian. Setelah proses penyempurnaan dari hasil kerjasama dengan Batan Tekno, ia optimistis alat ini bisa menjadi bagian untuk mewujudkan green industry dalam sekala besar.

"Kualitas sangat bagus (minyak dihasilkan) ini bisa meringankan beban dari industri sawit (limbah) dia bisa mendapatkan produk yang bagus. ini bisa mewujudkan plant yang besar. Ini menuju konsep green industri," kata Rangga.

Alat ini, menurut Rangga, telah beberapa mengalami penyempurnaan sejak ditemukan di 2005. Ia bersama rekan-rekannya sangat bangga dengan respons Dahlan yang ikut berpartispasi membantu mengembangkan alat tersebut.

Sumber: Detik

Tidak ada komentar: