Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 23 Oktober 2013

1.000 Investor Eropa Siap Investasi di Republik Indonesia

Meski sedang dilanda badai krisis keuangan, Uni Eropa (UE) agresif memacu investasi di Indonesia. Ke depan, negara tersebut memperkirakan sekitar 1.000 perusahaan asal Uni Eropa akan menanamkan modalnya di tanah air dengan nilai mencapai 130 miliar euro.

Jacob Friis Sorensen, Chairman EuroCham Indonesia mengatakan, kerja sama bisnis antara Eropa dan Indonesia diharapkan semakin kuat dengan meningkatkan hubungan ekonomi di beberapa sektor.
"Sektornya tentu yang menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga membuka kesempatan supaya Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terhebat," ujarnya di acara 4th UE-Indonesia Business Dialogue di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Sementara itu, HE Olof Skoog, EU Ambassador-desigate for Indonesia, Brunei Darussalam and ASEAN menambahkan, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Uni Eropa sebesar 5,7 miliar euro pada 2012.

Dalam catatannya, Indonesia dan Uni Eropa membukukan kerja sama bilateral mencapai 23 miliar euro di tahun lalu. "Dengan angka ini, Eropa menjadi investor kedua terbesar di Indonesia," ucap dia.

Kendati demikian, Skoog menyebut, mesi nilai investasi tersebut mencapai rekor tertinggi, namun masih jauh di bawah investasi dari negara tetangga Indonesia, antara lain Singapura 52 miliar, Malaysia sebesar 35 miliar euro, dan Thailand 32 miliar euro.

"Pada tahun-tahun mendatang, kami memperkirakan ada 1.000 perusahaan akan berinvestasi di Indonesia senilai 130 miliar euro dan membuka kesempatan kerja sebanyak 1,1 juta," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Chris Kanter menyebut kerja sama bilateral Indonesia dan Uni Eropa akan saling melengkapi.

"Kami membutuhkan investasi di Eropa, dan Eropa membutuhkan negara-negara berkembang. Keduanya adalah mitra yang sempurna," terang dia.

Uni Eropa saat ini tengah menjalin negosiasi perdagangan dengan negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam. Dan negara tersebut sudah menandatanganinya dengan Singapura.

"Acara ini sangat penting untk memperkuat hubungan Kadin Indonesia dan Kadin Eropa, sehingga tercipta hubungan perdagangan yang hebat. Kami akan banyak diskusi hari ini, ada enam topik diskusi yang akan dibahas, seperti kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan bagaimana peran sektor swasta berkontribusi terhadap ekonomi," jelas Chris.

Dia mengaku, dalam kurun waktu dua dekade, banyak perusahaan Eropa yang mengembangkan investasi di Indonesia, khususnya sektor manufaktur. Chris berharap, hubungan bisnis Indonesia dan Uni Eropa semakin meningkat ke depan dengan bisnis-bisnis menguntungkan.

Sedangkan, Dirjen Kerja Sama Industri Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana menuturkan, pemerintah harus fokus mengembangkan sektor minyak dan gas. "Ada sektor yang cukup besar jika pengelolaannya diperbaiki, yaitu sektor baja, serta sektor otomotif yang menjadi sektor terkuat terutama di ASEAN, juga sektor yang meningkatkan nilai tambah," pungkas dia. (Fik/Nur)

Sumber: Liputan6

Tidak ada komentar: