Welcome

News Industri Indonesia

Selasa, 18 Desember 2012

Jepang Minta Indonesia Longgarkan Ekspor Mineral

Smelter
Jakarta —  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan banyak negara yang mendesak Pemerintah Indonesia melonggarkan kebijakan pembatasan ekspor mineral untuk memasok bahan baku bagi sektor industri.

"Ada beberapa negara yang meminta agar Pemerintah Indonesia melonggarkan kebijakan pembatasan ekspor bahan baku mineral," kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Jakarta, Senin (17/12).

Salah satu negara yang keberatan dengan kebijakan Indonesia, menurut Hidayat, adalah Jepang. Selama ini, negeri matahari terbit itu masih mengandalkan bahan baku mineral dari Indonesia untuk memasok sektor industrinya.

"Pemerintah konsisten untuk menerapkan pelarangan ekspor mineral pada 2014 untuk meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri. Sekarang Jepang mau mengambil bahan baku dan diolah di negaranya kemudian dikirim ke negara laim dalam bentuk produk jadi," paparnya.

Pemerintah Indonesia, lanjut Hidayat, memaksa produsen Jepang menanamkan modalnya dengan membangun pabrik pemurnian mineral (smelter).

"Banyak negara yang mau berinvestasi untuk membangun smelter. Kami optimistis pada 2014, pelarangan ekspor bahan baku mineral bisa berjalan efektif dan memberikan nilai tambah bagi industri dalam negeri," ujarnya.

Sedangkan Direktur Jenderal (Dirjen) Basis Industri Manufaktur Kemenperin, Panggah Susanto, menyatakan bahwa sudah ada investor yang melakukan permohonan untuk membangun smelter.

"Semua pemilik izin pertambangan (IUP) rata-rata sudah mengusulkan pendirian smelter. Di Indonesia, pelaku usaha pertambangan yang memiliki IUP jumlahnya ribuan," tandasnya.

Sumber: IMQ

Tidak ada komentar: