JAKARTA, Pemerintah harus memberikan insentif kepada investasi yang bersifat padat karya demi mempercepat pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Insentif ini penting agar penanaman modal asing (PMA) lebih terpacu untuk masuk ke sektor yang mempunyai dampak pengganda bagi perekonomian, tak melulu masuk lewat portofolio surat berharga.
Chief Economist Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman mengatakan, pemerintah memang sudah mempunyai instrumen tax holiday sebagai insentif investasi. Hanya saja, instrumen itu hanya menyasar industri pionir, tidak langsung menyasar ke industri yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Pemerintah juga semestinya mendorong realisasi pembentukan kluster-kluster industri yang sebenarnya sudah dicanangkan, seperti otomotif, industri perkebunan, dan sebagainya. Dalam hal ini, infrastruktur terpadu di kluster itu harus dibangun serius," ujar Juniman saat dihubungi, Sabtu (12/11/2011).
Sumber : Kabar Bisnis
Insentif ini penting agar penanaman modal asing (PMA) lebih terpacu untuk masuk ke sektor yang mempunyai dampak pengganda bagi perekonomian, tak melulu masuk lewat portofolio surat berharga.
Chief Economist Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman mengatakan, pemerintah memang sudah mempunyai instrumen tax holiday sebagai insentif investasi. Hanya saja, instrumen itu hanya menyasar industri pionir, tidak langsung menyasar ke industri yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Pemerintah juga semestinya mendorong realisasi pembentukan kluster-kluster industri yang sebenarnya sudah dicanangkan, seperti otomotif, industri perkebunan, dan sebagainya. Dalam hal ini, infrastruktur terpadu di kluster itu harus dibangun serius," ujar Juniman saat dihubungi, Sabtu (12/11/2011).
Sumber : Kabar Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar