Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 09 November 2011

Sehat Sutardja, Mendunia Berawal dari Reparasi Radio

Jakarta - Bicara bahasa Indonesia-nya terpatah-patah. Tapi Sehat Sutardja masih paham betul bila diajak bincang-bincang dengan bahasa Indonesia. Pria berusia 50 tahun itu mendunia berawal dari kursus reparasi radio transistor di kawasan Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat.

Sehat Sutardja merantau ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1980, setelah tamat dari SMA Kanisius Jakarta. Dia melanjutkan kuliah di Iowa State University di bidang electrical engineering dan mendapat PhD dari University of California di Barkeley di bidang electrical engineering dan computer science.

Pada tahun 1995, dia mendirikan Marvell, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang semi konduktor. Perusahaan yang dia kelola bersama saudaranya, Pantas Sutardja, semakin maju dari tahun ke tahun.

"Saya mendirikan Marvell dengan modal US$ 350.000. Sekarang pendapatan perusahaan saya US$ 3,5 miliar per tahun," kata Sehat saat ditemui di kantor Marvell, yang berada di Silicon Valley dan beralamatkan di 5488 Marvell Lane, Santa Clara, California, Selasa (8/11/2011).

Kini, Marvell merupakan perusahaan semi konduktor yang masuk lima besar dunia. "Ini perjalanan yang sangat panjang. Dari 16 tahun yang lalu yang bukan apa-apa, sekarang menjadi lima besar dunia," kisah Sehat.

Apa kunci sukses Sehat sehingga bisa mendunia? "Kerja keras, pantang menyerah, passion yang tinggi, dan ada juga faktor keberuntungan," tutur pria yang beristrikan Weili ini.

Jalan sukses Sehat juga tak bisa dilepaskan dari kisah kecilnya di Jakarta. Dia yang lahir di Jakarta pada 9 Juli 1961 itu menghabiskan masa kecilnya hingga lulus SMA di Jakarta. Saat tinggal di Jakarta, Sehat dan keluarganya bertempat tinggal di Jalan Kebun Jeruk XIV nomor 1 Jakarta Barat.

Dari kecil, Sehat memang sudah senang dengan dunia elektronika. Karena itu, selain menempuh pendidikan formal, Sehat yang bernama asli Tjiaoe Siu Wen, juga mengikuti pendidikan kursus 'Reparasi Radio Transistor' di sebuah tempat kursus di Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat.

Hingga sekarang, Sehat masih menyimpan ijazah sebagai tanda lulus dari tempat kursus radio 'Gembira' itu. Dia mendapat ijazah kursus reparasi radio transistor itu pada 1 Januari 1975.

"Ijazah kursus ini sempat hilang. Tapi, akhirnya saya ketemukan lagi," kata Sehat sambil menunjukkan ijazah yang masih tampak rapi dan sudah ia laminating itu.

Kini, Sehat sudah memiliki ribuan karyawan. Dia memiliki kantor di AS dan Singapura. Produk Marvells juga semakin makin beragam. Selain memproduksi chip, Marvell juga membuat software untuk mengoperasikan chip itu di berbagai platform seperti telepon seluler, smart phone, smart TV, dan lain-lain.

"Di kantor di Singapura, banyak insinyur dari Indonesia yang bekerja di perusahaan saya," kata pria yang memiliki tiga anak itu.

Saat ditanya mengapa dia menamakan perusahaannya 'Marvel', Sehat menjawab, "Saya itu saya menginginkan perusahaan saya akan menakjubkan (marvellous-red). Dan untuk menjadi nomor satu di dunia, saya harus bekerja lebih keras lagi," kata pria ramah ini.

Sumber : Detik Finance

Tidak ada komentar: