Krakatau Steel Corporation |
Hal ini disampaikan Direktur Utama KRAS Fadwar Bujang usai RUPS di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (7/11/2011).
"Kita bisa suplai 20-25% dari total kapasitas di IndoJapan," ungkapnya. IndoJapan sendiri menargetkan produksi 120 juta ton baja lembaran untuk industri otomotif.
Fadwar menambahkan, perusahaan patungan ini membuka peluang perseroan untuk mengakses pasar otomotif, melalui pengembangan produk baja. "Kan industri otomotif terus tumbuh. Pasti jumlah permintaan mesin juga naik," tuturnya.
IndoJapan Steel Centre menjadi harapan baru dalam pembuatan baja berkualitas yang berasal dari dalam negeri. Dengan Nippon Steel sebagai pemegang saham lain di IndoJapan, membawa optimisme tersendiri, karena ia berpengalaman dalam memproduksi baja untuk industri otomotif.
Selama ini memang KS belum mampu memproduksi baja otomotif. Suplai baja lebih banyak dipasok oleh merek-merek Jepang. "Kita memang belum ada mesin lebar. Maka dengan adanya ini, membuat baja lokal yang diproduksi Krakatau Steel bisa memenuhi kebutuhan baja industri otomotif nasional," tambahnya.
KS Ingin Menambah Porsi Saham di IndoJapan
Fadwar menerangkan, kepemilikan saham perseroan di IndoJapan hanya 10%. Karena porsi yang minim, KRAS bermaksud menambah kepemilikan saham pada masa mendatang, mengingat potensi pertumbuhan bisnis baja otomotif cukup besar.
Namun Fadwar belum mengungkapkan berapa porsi saham dan dana yang disiapkan KRAS. "Ada peluang untuk menambah saham, tapi kita lihat ke depannya. Yang penting dari kami, tidak masalah kecil (porsi saham IndoJapan), tapi kita sudah ada kesepakatan yang bagus," tegasnya.
Saat ini komposisi saham IndoJapan adalah Nippon Steel 30%, Adyawinsa 30%, Dwijaya 30%, dan Krakatau 10%.
Sumber : Detik Finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar