Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 09 November 2011

Jero 'Sentil' Perusahaan Tambang Suka Barang Impor

Jakarta - Pemerintah meminta perusahaan tambang dalam negeri untuk mendukung industri barang pendukung usaha tambang dalam negeri. Selama ini perusahaan tambang lebih suka mengimpor.

Demikian disampaikan Menteri ESDM, Jero Wacik pada acara Pameran Produksi Dalam Negeri Pendukung Usaha Pertambangan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (2/11/2011).

"Dalam rangka pameran produksi dalam negeri di pertambangan, saya sampaikan agar pengusaha pertambangan wajib mengutamakan produksi dalam negeri. Saya minta industri tambang atau energi menggunakan produksi dalam negeri. Kalau tidak terpaksa jangan sampai impor," harapnya.

Sempat dipaparkan, pembelian barang pendukung usaha tambang dalam negeri di 2009 mencapai US$ 1 miliar dari total pembelian US$ 2,7 miliar. Di 2010 tercapai US$ 1,2 miliar dari total US$ 2,8 miliar.

Sedangkan di 2011 ditargetkan pembelian barang pendukung usaha tambang domestik mencapai US$ 1,8 miliar dari total rencana pembelian mencapai US$ 4,3 miliar. Sejauh ini baru mencapai 41% jadi masih terbuka bagi industri atau produsen dalam negeri penunjang usaha pertambangan mengembangkan usahanya.

"Kalau mahal sedikit barang dalam negeri, belilah. Agar hidup teman sendiri sejahtera, jadi perusahaan menengah dan kecil bisa berkembang besar. Semakin rajin menggunakan produksi dalam negeri maka kita bisa berkembang," lanjut Jero.

Amanat untuk memanfaatkan produksi dalam negeri ada di dalam kontrak pengusaha pertambangan. Sehingga oleh Kementerian terkait bisa diperketat pengawasan.

"Saya juga dulu pengusaha, kalau ada yang dari dalam negeri kenapa harus order ke luar negeri," tanggapnya.

Dalam pameran ini diperlihatkan barang-barang penunjan usaha pertambangan antara lain bahan peledak, serta alat-alat penunjang keselamatan para pekerja tambang.

Sumber : Detik Finance

Tidak ada komentar: