Welcome

News Industri Indonesia

Minggu, 23 Oktober 2011

Bank Mandiri cetak volume perdagangan Rp836,79 triliun

Jakarta, PT Bank Mandiri Tbk., hingga September 2011 mencatat volume transaksi perdagangan sebesar 94,5 miliar dolar AS (Rp836,79 triliun).

Transaksi itu naik 21,3 persen dari periode yang sama 2010 sebesar 77,9 miliar dolar (Rp689,80 triliun), kata Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (BMRI), Sunarso di Jakarta, Jumat.

Pertumbuhan transaksi perdagangan itu ditopang oleh beberapa transaksi, antara lain transaksi ekspor tumbuh sebesar 14,2 persen dari sebelumnya 43,7 miliar dolar (sekitar Rp386,96 triliun) menjadi 50 miliar solar (Rp442,75 triliun).

"Transaksi ekspor memberikan kontribusi sebesar 52,9 persen dari total volume perdagangan dan lebih dari 95 persen transaksi tersebut merupakan transaksi ekspor non-LC," tuturnya.

Sunarso menambahkan untuk transaksi impor tumbuh sebesar 31,2 persen dari sebelumnya 30,3 miliar dolar (sekitar Rp268,30 triliun) menjadi 39,8 miliar dolar AS (sekitar Rp352,42 triliun).

Transaksi impor ini memberikan kontribusi sebesar 42 persen dari total volume perdagangan atau lebih dari 93 persen transaksi itu merupakan transaksi impor non-LC.

Sementara itu, pembiayaan transaksi perdagangan domestik dengan skema "Supply Chain" dan "Invoice Financing" yang diluncurkan akhir 2010, volumenya tumbuh dengan cepat mencapai 81 juta dolar atau sekitar Rp717,25 miliar pada akhir September 2011.

"Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis pembiayaan untuk sektor perdagangan (trade financing) baik perdagangan internasional, maupun perdagangan domestik," katanya.

Untuk meningkatkan pengembangan bisnis ini, perseroan menggandeng Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) dalam mengasuransikan pembiayaan transaksi ekspor non-LC dan perdagangan domestik yang dilakukan Bank Mandiri.

Melalui kerja sama ini, ASEI sebagai BUMN yang bergerak di bidang usaha asuransi ekspor dan umum, akan memberikan pertanggungan kepada Bank Mandiri, baik terhadap risiko komersial maupun risiko politik, atas pengambilalihan tagihan nasabah eksportir Bank Mandiri.

"Kerja sama ini juga merupakan strategi bisnis Bank Mandiri dalam mengelola dan menimalisir risiko dalam pembiayaan ekspor non-LC dan perdagangan domestik," kata Sunarso. 


Sumber : Antara News

Tidak ada komentar: