JAKARTA, Menteri Perdagangan yang baru, Gita Wirjawan, menyampaikan bahwa impor itu merupakan hal yang lazim. Tapi, lanjut dia, kalau sampai ketergantungan terhadap impor, itu hal yang harus disikapi.
Hal ini disampaikan Gita usai menghadiri acara serah terima jabatan dari mantan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (19/10/2011). Ia menyampaikan sikpanya mengenai impor saat ditanya tanggapannya atas desakan untuk menekan impor kentang.
"Saya rasa kalau kita sampai tergantung dengan kentang dari luar negeri itu mungkin kurang lazim ya. Tapi kita harus lebih mempelajari langkah-langkah yang akan diambil," sebut Gita.
Intinya, lanjut dia, pemerintah harus memperkuat kapasitas produksi dalam negeri. Namun demikian, Gita belum bisa memberikan langkah konkritnya untuk saat ini.
"Kasih saya waktu, saya jamin mungkin saya akan memberikan langkah-langkah yang lebih terkristalisasi dan lebih spesifik," tegas dia saat ditanya apa langkah untuk mengatasinya.
Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu, ratusan petani sayuran asal Jawa Barat berdemo di Kemendag. Mereka meminta perdagangan bebas dengan China dihentikan. Pasalnya, menurut mereka, perdagangan bebas ASEAN-China menyebabkan terjadi serbuan kentang impor asal China.
Dampaknya, harga kentang lokal pun anjlok dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 3.800 per kilogram. Harga tersebut berada di bawah titik impas Rp 4.200. Sementara harga kentang impor hanya Rp 2.300 per kilogramnya. Impor kentang pun kian melonjak dari 10.077 ton tahun 2001 menjadi 43.872 ton pada 2007.
Sumber : Kompas
Hal ini disampaikan Gita usai menghadiri acara serah terima jabatan dari mantan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (19/10/2011). Ia menyampaikan sikpanya mengenai impor saat ditanya tanggapannya atas desakan untuk menekan impor kentang.
"Saya rasa kalau kita sampai tergantung dengan kentang dari luar negeri itu mungkin kurang lazim ya. Tapi kita harus lebih mempelajari langkah-langkah yang akan diambil," sebut Gita.
Intinya, lanjut dia, pemerintah harus memperkuat kapasitas produksi dalam negeri. Namun demikian, Gita belum bisa memberikan langkah konkritnya untuk saat ini.
"Kasih saya waktu, saya jamin mungkin saya akan memberikan langkah-langkah yang lebih terkristalisasi dan lebih spesifik," tegas dia saat ditanya apa langkah untuk mengatasinya.
Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu, ratusan petani sayuran asal Jawa Barat berdemo di Kemendag. Mereka meminta perdagangan bebas dengan China dihentikan. Pasalnya, menurut mereka, perdagangan bebas ASEAN-China menyebabkan terjadi serbuan kentang impor asal China.
Dampaknya, harga kentang lokal pun anjlok dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 3.800 per kilogram. Harga tersebut berada di bawah titik impas Rp 4.200. Sementara harga kentang impor hanya Rp 2.300 per kilogramnya. Impor kentang pun kian melonjak dari 10.077 ton tahun 2001 menjadi 43.872 ton pada 2007.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar