JAKARTA, Kondisi perdagangan di dalam negeri saat ini benar-benar tak terkendali gara-gara masuknya barang impor. Padahal, barang-barang itu bisa diproduksi secara berlimpah di dalam negeri, termasuk di produk hasil pertanian.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Mahfudz Abdurrahman, mengemukakan hal itu di Jakarta, Rabu (12/10/2011) malam.
"Benar-benar sudah kebablasan. Saya tidak bisa bilang apa-apa lagi. Kemarin beras, gula, garam, dan sekarang kentang. Saya sedih melihat saudara-saudara kita petani kentang, jauh-jauh dari Jawa Tengah, datang ke Jakarta berunjuk rasa untuk memperjuangkan nasib mereka yang semakin terjepit," kata Mahfudz.
Ketua DPP PKS ini juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan kesulitan rakyatnya, sebagai dampak dari kebijakan yang dibuat oleh bawahannya, dalam hal ini Menteri Perdagangan.
Menurut Mahfudz, sudah cukup banyak kesulitan yang dihadapi pedagang karena kebijakan Kementerian Perdagangan yang sudah kebablasan membuka keran impor.
"Kami di Komisi VI juga akan meminta penjelasan dari Menteri Perdagangan, terkait kebijakan impornya," ujarnya.
Sumber : Kompas
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Mahfudz Abdurrahman, mengemukakan hal itu di Jakarta, Rabu (12/10/2011) malam.
"Benar-benar sudah kebablasan. Saya tidak bisa bilang apa-apa lagi. Kemarin beras, gula, garam, dan sekarang kentang. Saya sedih melihat saudara-saudara kita petani kentang, jauh-jauh dari Jawa Tengah, datang ke Jakarta berunjuk rasa untuk memperjuangkan nasib mereka yang semakin terjepit," kata Mahfudz.
Ketua DPP PKS ini juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan kesulitan rakyatnya, sebagai dampak dari kebijakan yang dibuat oleh bawahannya, dalam hal ini Menteri Perdagangan.
Menurut Mahfudz, sudah cukup banyak kesulitan yang dihadapi pedagang karena kebijakan Kementerian Perdagangan yang sudah kebablasan membuka keran impor.
"Kami di Komisi VI juga akan meminta penjelasan dari Menteri Perdagangan, terkait kebijakan impornya," ujarnya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar