Welcome

News Industri Indonesia

Jumat, 14 Oktober 2011

Perusahaan AS Minati Sektor IKM

Komponen Otomotif Produk Industri Kecil Indonesia
JAKARTA, Beberapa perusahaan asal Amerika Serikat (AS) berminat untuk bekerja sama dengan industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Perusahaan- perusahaan AS tersebut menanyakan insentif, regulasi, pajak,kemudahan akses pasar, serta fasilitasi modal di Indonesia.

Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah mengatakan, pihaknya akan menjalin korespondensi aktif untuk merealisasikan minat kerja sama itu. ”Mereka mencari rekanan. Kami belum arahkan ke sektor mana, nanti dibahas detail dalam korespondensi. Biasanya, kalau bekerja sama seperti itu, mereka akan membawa teknologi,” kata Euis di Jakarta kemarin.

Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan, pihaknya datang ke Indonesia bersama sekitar 25 perusahaan asal AS yang berbasis di Singapura untuk bertemu Menteri Perindustrian serta pejabat Kemenperin. ”Kunjungan ini ingin mengetahui bagaimana kami bisa turut berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Ada 25 perusahaan yang berbeda, kami tertarik di bidang agrobisnis, teknologi tinggi, manufaktur, hingga jasa.

Pemerintah AS tidak ada preferensi khusus, semuanya tergantung pada perusahaan-perusahaan dari negara kami,” kata Scot seusai pertemuan dengan Menteri Perindustrian MS hidayat Rabu (12/10). MS Hidayat menuturkan, AS tertarik untuk mengetahui soal investasi, rencana induk sektor industri, kebijakan tax holiday, hingga disinsentif terkait ekspor bahan mentah.

”Kita jelaskan dan mereka juga tidak ada keluhan khusus.Bagi mereka,Indonesia ada di posisi top tujuan investasi. Mereka juga memastikan, Presiden Barack Obama tetap akan berkunjung ke sini November nanti, di mana akan ada juga forum bisnis di Bali, ”tuturnya. Lebih lanjut Euis mengatakan, berdasarkan hasil rapat antara pemerintah dengan bank pelaksana kredit usaha rakyat (KUR), perbankan mengaku masih sulit untuk memangkas suku bunga.

Pasalnya, biaya overhead untuk administrasi KUR terlalu tinggi dibandingkan nilai kepesertaannya yang kecil.”Untukitu,adawacanauntuk memberikan subsidi bunga. Diberikan bagi sektor-sektor yang menunjukkan kinerja bagus dan unggul,”paparnya.

Sumber : Seputar Indonesia

Tidak ada komentar: