Welcome

News Industri Indonesia

Rabu, 19 Oktober 2011

Minim, anggaran riset untuk inovasi industri

boenjamin setiawan
JAKARTA, Pemerintah harus meningkatkan anggaran riset bagi industri agar dunia usaha di Indonesia bisa terus berkembang. Anggaran riset yang ideal adalah 2% dari angka produk domestik bruto.
Demikian dikatakan pendiri Grup Kalbe, Boenjamin Setiawan dalam keterangan persnya, Selasa(13/9/2011).
Bahkan, Boenjamin mengatakan, industri farmasi semestinya mengalokasikan 15% dari pendapatan usahanya untuk kegiatan riset. "Kalau ingin maju dengan pesat, maka pemerintah harus mengembangkan industri bebasis riset dan inovasi agak tidak tertinggal dengan negara lain," ujar dia.Â
Indonesia, menurut dia, tertinggal dalam bidang riset dengan China, Jepang, dan Singapura disebabkan kualitas SDM yang jauh tertinggal. "Sehingga untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi di bidang riset, kami bersama dengan Kemenristek terus meningkatkan kualitas SDM, di antaranya dengan menyelenggarakan kompetisi di bidang riset," kata dia.
Boenjamin mengatakan, gerak ekonomi Indonesia ke depan seharusnya mendapat dukungan penuh dari industri berbasis riset.
PT Kalbe Farma Tbk sendiri secara rutin menggelar Junior Science pertama yang diselenggarakan di Jakarta untuk merangsang inovasi baru.

Sumber : Kabar Bisnis

Tidak ada komentar: