Welcome

News Industri Indonesia

Jumat, 14 Oktober 2011

Pembahasan Materi Komisi Industri

Pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 bertempat di Ruang Rapat Turbin, Kementerian Perindustrian, telah dilaksanakan rapat penyiapan materi komisi industri Rakornas Ristek 2011 tanggal 26-27 Oktober nanti.

Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi Relevansi Kebijakan Riptek, Malikuz Zahar yang mewakili Dirjen industri unggulan berbasis teknologi tinggi - kementerian perindustrian selaku ketua komisi industri yang berhalangan hadir.

Rapat diawali dengan sambutan dari perwakilan Kementerian Perindustrian. Dalam pembukaannya disampaikan bahwa pertemuan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan bahan pada Rakornas Ristek yang akan dilaksanakan pada 26-27 Oktober 2011. Pada komisi industri, pembahasan akan difokuskan pada tiga sektor yang juga merupakan kegiatan ekonomi utama dari program nasional pemerintah MP3EI, yaitu kendaraan murah, industri perkapalan dan industri ICT. Target keluaran pada pertemuan ini adalah dihasilkannya matriks peta permasalahan dan rencana tindak program bersama dari ketiga sektor tersebut. Asdep relevansi kebijakan riptek juga menekankan bahwa untuk mendapatkan peta permasalahan yang sesuai dengan kondisi realita, masukan dari asosiasi industri terkait sangat dibutuhkan.

Dalam paparan awal yang disampaikan oleh perwakilan dari kementerian perindustrian, permasalahan di sektor kendaraan murah diantaranya terkait dengan belum dikuasai sepenuhnya proses manufacturing otomotif, selera masyarakat yang tidak dapat dipaksakan dan belum adanya jaringan after sale untuk produksi kendaraan merek baru. Sedangkan di sektor industri perkapalan, permasalahan yang ada meliputi masih tingginya impor kapal dan komponennya, kapasitas galangan kapal yang masih terbatas, kurangnya dukungan pemerintah terhadap tumbuhnya industri komponen dalam negeri serta infrastruktur/fasilitas produksi galangan kapal yang masih terbatas. Pada sektor industri ICT, permasalahan yang ada diantaranya masih kurangnya infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar wilayah, kurangnya keberpihakan Kementerian/Lembaga terhadap industri telematika dalam negeri, kurangnya dukungan dari lembaga keuangan serta masih rendahnya kompetensi SDM bidang kewirausahaan.

Usulan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya adalah harmonisasi kebijakan dan program pemerintah untuk mendukung pengembangan industri dalam negeri. Pihak industri juga mendukung agar PP 35 Tahun 2007 dapat segera diimplementasikan dengan baik karena dapat berimplikasi pada penciptaan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan litbang di industri.

Diskusi ini dihadiri oleh beberapa asosiasi dari ketiga sektor terkait, perwakilan kementerian perindustrian, perwakilan dari perguruan tinggi dan internal kementerian  Ristek yang diwakili oleh Asisten deputi relevansi kebijakan riptek dan Asisten deputi produktivitas riptek industri. Peserta sepakat untuk mematangkan draft matriks peta permasalahan dan rencana aksi dari program bersama pada pertemuan berikutnya dengan mengundang lebih banyak stakeholder, terutama dari pihak pengguna.

Sumber : Ristek

Tidak ada komentar: