 |
| Okto, Ketua Pengusaha Muda Indonesia |
Dengar candanya ketika datang ke kantor redaksi Bisnis Indonesia pekan lalu. Ketika tiba gilirannya untuk menyampaikan presentasi, anak dari Oesman Sapta Odang (pengusaha dan politisi) tersebut berkata bahwa "di Hipmi saya tidak diajarkan cara bagaimana memenangkan munas tetapi diajarkan etika agar tidak membelakangi wartawan," ujarnya disambut derai para hadirin.
Lalu Okto, begitu dia akrab dipanggil, pindah ke bagian depan dan duduk berhadapan dengan para awak redaksi. Ketika diminta berdiri, dia pun kembali bercanda. "Siang-siang berdiri ya malu dong," kata Komisaris OSO Group, yang bergerak di hampir semua ladang bisnis di Indonesia itu lagi. Tentu saja derai tawa kembali menggelora.
Tidak sampai di situ, ketika menyampaikan presentasinya pun, putra kedua dari lima bersaudara ini dengan percaya diri menyatakan bahwa lebih enak jadi pengusaha ketimbang politisi. Makanya dia mempersiapkan anaknya menjadi orang kaya, tapi "bukan sebagai anak orang kaya."
Kata Okto, jadi pengusaha itu enak karena bisa bertemu siapa saja termasuk presiden. Kalau politisi, jika sudah menjadi bupati, mau bertemu gubernur saja susah. Lagi pula, katanya, sebagai pengusaha itu berpahala besar karena banyak membantu orang termasuk membuka lapangan pekerjaan.
Jika begitu, tentu nantinya akan masuk surga. Canda Okto belum selesai, dia berujar bahwa lebih enak jadi wartawan karena sudah pasti masuk surga. "Bilang saja mau meliput ha ha ha..." Itu jawaban atas pertanyaan malaikat penjaga pintu surga. Begitulah Okto, muda, cerdas, humoris dan tentu saja kaya raya.
Kaya raya? Ya, lihat saja bisnisnya terbentang mulai dari bidang transportasi udara (Enggang Air Service), bidang sekuritas (PT Reinverstama Surya Optima), investasi, perdagangan dan energi (PT Rennaisasance Sinergi Optima. Tentu saja yang paling mudah diingat adalah Mahkota Promotion, sebuah event organizer yang menggeliat di dunia olah raga dan hiburan.Sumber : Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar