Afrika bisa menjadi pasar ekspor besar bagi Indonesia. Namun sayangnya banyak kalangan pengusaha Indonesia yang tidak antusias dan takut karena terbelenggu pemikiran Afrika tidak aman.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi, Wisnu Mahendra Kusuma mengatakan stigma para pengusaha itu tidak sepenuhnya benar.
"Karena stigma yang tertanam itu demikian kuat, maka peluang ekspor yang seharusnya bisa terbuka lebar, justru tidak diambil. Kalau pengusaha kita mengambil pasar di sini, saya kira marginnya bisa lebih besar dibanding di pasar Eropa," kata Wisnu di Nairobi ibukota Kenya, Sabtu (22/10/2011).
Wisnu mengatakan, nilai ekspor Indonesia ke Kenya tahun lalu mencapai US$ 239 juta. Ini masih bisa didongkrak lagi lebih jauh karena pasar Kenya yang besar. Kebutuhan tekstil maupun furnitur merupakan produk yang cukup diminati di Kenya.
Sementara nilai impor Indonesia dari Kenya sangat kecil hanya US$ 21,9 juta di 2010.
"Ekspor kita lebih besar, tetapi kebanyakan melalui negara ketiga. Misalnya Singapura, Dubai maupun Afrika Selatan," ujar Wisnu.
Disebutkan Wisnu, Kenya merupakan pasar yang sangat besar dan menjanjikan. Terutama untuk produk-produk consumer goods seperti makanan ringat, mie instant, minuman, makanan dalam kaleng, maupun alat-alat elektronik, maupun tekstil, sepatu, kertas, dan furnitur.
Sumber : Detik Finance
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi, Wisnu Mahendra Kusuma mengatakan stigma para pengusaha itu tidak sepenuhnya benar.
"Karena stigma yang tertanam itu demikian kuat, maka peluang ekspor yang seharusnya bisa terbuka lebar, justru tidak diambil. Kalau pengusaha kita mengambil pasar di sini, saya kira marginnya bisa lebih besar dibanding di pasar Eropa," kata Wisnu di Nairobi ibukota Kenya, Sabtu (22/10/2011).
Wisnu mengatakan, nilai ekspor Indonesia ke Kenya tahun lalu mencapai US$ 239 juta. Ini masih bisa didongkrak lagi lebih jauh karena pasar Kenya yang besar. Kebutuhan tekstil maupun furnitur merupakan produk yang cukup diminati di Kenya.
Sementara nilai impor Indonesia dari Kenya sangat kecil hanya US$ 21,9 juta di 2010.
"Ekspor kita lebih besar, tetapi kebanyakan melalui negara ketiga. Misalnya Singapura, Dubai maupun Afrika Selatan," ujar Wisnu.
Disebutkan Wisnu, Kenya merupakan pasar yang sangat besar dan menjanjikan. Terutama untuk produk-produk consumer goods seperti makanan ringat, mie instant, minuman, makanan dalam kaleng, maupun alat-alat elektronik, maupun tekstil, sepatu, kertas, dan furnitur.
Sumber : Detik Finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar