JAKARTA– Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan mengungkapkan, minat orang di Indonesia menjadi wirausahawan masih sangat rendah.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) menilai, saat ini Indonesia diperkirakan masih membutuhkan sekitar 4,75 juta wirausahawan. “Pelaku usaha yang tergabung dalam Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Ika-ITS) dapat bersinergi mendorong tumbuhnya wirausahawan dari kalangan generasi muda,”kata Syarifuddinpada forum group discussion dalam rangkaian Kongres Ika- ITS 2011 di Jakarta Convention Center,Sabtu (8/10).
Menurut dia,tingginya tingkat pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan tidak seimbangnya pertumbuhan investasi dan faktor lain yaitu minimnya keterampilan kerja. Di sisi lain, sistem pendidikan di Indonesia cenderung tidak menjadikan para lulusannya kreatif untuk menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill.
Dalam diskusi yang juga dihadiri para alumni ITS ini,Syarief mengungkapkan, hingga saat ini lulusan SLTA dan perguruan tinggi umumnya lebih berminat menjadi pegawai dibanding menciptakan lapangan kerja. Sesuai Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), dari total lulusan SLTA,sebanyak 60,87% di antaranya merupakan job seeker.Begitu pula dengan 83,18% dari total lulusan perguruan tinggi.
Terkait kondisi tersebut, Syarifuddin mengungkapkan, Kemenkop dan UKM akan terus mengembangkan program terkait dengan kewirausahaan.“ Kami sudah melaksanakan kerja sama dengan Kemendiknas melalui program coop. Dalam program ini, siswa dan mahasiswa dilatih bagaimana berwirausaha,”ujarnya.
Sementara, mantan Direktur Utama PT Telkom Tbk Kristiono mengatakan,Ika-ITS telah berhasil mengembangkan Koperasi Syariah Jasa Keuangan Tenov yang sudah dijalankan sejak 2009.“Koperasi yang didirikanparaalumniITSinitelahmemiliki aset lebih dari Rp3 miliar, dan ditargetkan, tahun depan menjadi Rp5,5 miliar,”ujarnya.
Sumber : Seputar indonesia
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) menilai, saat ini Indonesia diperkirakan masih membutuhkan sekitar 4,75 juta wirausahawan. “Pelaku usaha yang tergabung dalam Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Ika-ITS) dapat bersinergi mendorong tumbuhnya wirausahawan dari kalangan generasi muda,”kata Syarifuddinpada forum group discussion dalam rangkaian Kongres Ika- ITS 2011 di Jakarta Convention Center,Sabtu (8/10).
Menurut dia,tingginya tingkat pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan tidak seimbangnya pertumbuhan investasi dan faktor lain yaitu minimnya keterampilan kerja. Di sisi lain, sistem pendidikan di Indonesia cenderung tidak menjadikan para lulusannya kreatif untuk menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill.
Dalam diskusi yang juga dihadiri para alumni ITS ini,Syarief mengungkapkan, hingga saat ini lulusan SLTA dan perguruan tinggi umumnya lebih berminat menjadi pegawai dibanding menciptakan lapangan kerja. Sesuai Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), dari total lulusan SLTA,sebanyak 60,87% di antaranya merupakan job seeker.Begitu pula dengan 83,18% dari total lulusan perguruan tinggi.
Terkait kondisi tersebut, Syarifuddin mengungkapkan, Kemenkop dan UKM akan terus mengembangkan program terkait dengan kewirausahaan.“ Kami sudah melaksanakan kerja sama dengan Kemendiknas melalui program coop. Dalam program ini, siswa dan mahasiswa dilatih bagaimana berwirausaha,”ujarnya.
Sementara, mantan Direktur Utama PT Telkom Tbk Kristiono mengatakan,Ika-ITS telah berhasil mengembangkan Koperasi Syariah Jasa Keuangan Tenov yang sudah dijalankan sejak 2009.“Koperasi yang didirikanparaalumniITSinitelahmemiliki aset lebih dari Rp3 miliar, dan ditargetkan, tahun depan menjadi Rp5,5 miliar,”ujarnya.
Sumber : Seputar indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar