Jakarta - Pemerintah Slovakia dan Indonesia menyepakati kerja sama bilateral. Aliansi yang dilakukan mencakup delapan bidang, dengan nilai US$ 1,2 miliar atau Rp 10,8 triliun.
Presiden Slovakia Ivan Gašparov mengatakan delapan bidang yang bakal digarap kedua negara yakni sektor pangan dan pertanian, pengembangan energi terbarukan, perdagangan dan investasi, pembiayaan ekspor dan impor, media massa dan penyiaran, pendidikan, pariwisata serta pembangunan infrastruktur dan manufaktur.
"Saya telah bertemu dengan Presiden Yudhoyono kemarin untuk membicarakan prioritas kerja sama ini," ujar Gasparov dalam Forum Bisnis Indonesia-Slovakia kelima di Hotel Shangrila, Selasa, 11 Oktober 2011.
Menteri Ekonomi Slovakia, Juraj Miskov, mengatakan dari delapan sektor itu mereka mengunggulkan tiga bidang, yakni otomotif, elektronik, dan energi. Untuk otomotif, misalnya, negeri pecahan Cekoslovakia itu tertarik mengekspor mobil kelas menengah ke atas lantaran ada kelebihan pasokan. "Kami memproduksi 900 ribu mobil setahun, tapi penduduk kami hanya 5 juta jiwa," kata dia. Sedangkan dalam bidang energi, kedua negara telah meneken nota kesepahaman pembangunan pembangkit 200 megawatt hari ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan menyatakan kerja sama dengan Slovakia masih tahap awal. Hingga saat ini, kata dia, bentuk kerja sama belum ditentukan. Namun Gita berharap nilai kerja sama bisa melebihi target awal US$ 1 miliar. "Mudah-mudahan lebih dari itu," ujarnya.
Tercatat pada 2009 neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 59 juta. Tahun lalu angka ini meningkat hingga US$ 144 juta. Indonesia mengekspor alas kaki, tekstil, karet alam, serta aksesori video. Sedangkan Slovakia mendatangkan mobil VW Touareg, Audi Q7, Porshe Cayenne ,serta beragam keperluan militer.
Sumber : Tempo
Presiden Slovakia Ivan Gašparov mengatakan delapan bidang yang bakal digarap kedua negara yakni sektor pangan dan pertanian, pengembangan energi terbarukan, perdagangan dan investasi, pembiayaan ekspor dan impor, media massa dan penyiaran, pendidikan, pariwisata serta pembangunan infrastruktur dan manufaktur.
"Saya telah bertemu dengan Presiden Yudhoyono kemarin untuk membicarakan prioritas kerja sama ini," ujar Gasparov dalam Forum Bisnis Indonesia-Slovakia kelima di Hotel Shangrila, Selasa, 11 Oktober 2011.
Menteri Ekonomi Slovakia, Juraj Miskov, mengatakan dari delapan sektor itu mereka mengunggulkan tiga bidang, yakni otomotif, elektronik, dan energi. Untuk otomotif, misalnya, negeri pecahan Cekoslovakia itu tertarik mengekspor mobil kelas menengah ke atas lantaran ada kelebihan pasokan. "Kami memproduksi 900 ribu mobil setahun, tapi penduduk kami hanya 5 juta jiwa," kata dia. Sedangkan dalam bidang energi, kedua negara telah meneken nota kesepahaman pembangunan pembangkit 200 megawatt hari ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan menyatakan kerja sama dengan Slovakia masih tahap awal. Hingga saat ini, kata dia, bentuk kerja sama belum ditentukan. Namun Gita berharap nilai kerja sama bisa melebihi target awal US$ 1 miliar. "Mudah-mudahan lebih dari itu," ujarnya.
Tercatat pada 2009 neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 59 juta. Tahun lalu angka ini meningkat hingga US$ 144 juta. Indonesia mengekspor alas kaki, tekstil, karet alam, serta aksesori video. Sedangkan Slovakia mendatangkan mobil VW Touareg, Audi Q7, Porshe Cayenne ,serta beragam keperluan militer.
Sumber : Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar