Mobil Tawon, produk perusahaan otomotif indonesia |
Mobil Tawon yang juga dirakit bareng siswa SMK Setia Budi pada tahun 2009 kini telah mampu menempuh Banten-Surabaya selama 19 jam non stop.
"Ini adalah test drive sebelum mobil ini dilaunching ke pasar. Dan ternyata dari Rangkas Bitung ke Surabaya tanpa trouble," kata Koentjoro Njoto, Owner sekaligus Desainer mobil Tawon yang ditemui di acara INAPA (Indonesia International Auto Part Accesories and Equip) di Grand City, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Kamis (20/10/2011).
Semua onderdil dan manufaktur mobil Tawon berasal dari Indonesia. Sedangkan untuk mesin didatangkan dari China. Tapi, ke depannya di tahun 2014 nanti semuanya akan diproses di Indonesia.
Mobil Tawon ini tersedia 2 Varian yakni Minibus dan Bestel Wagon. Varian Bestel Wagon rencananya akan digunakan sebagai pengganti mobil angguna.
"Yang Bestel Wagon sengaja body-nya dimiripkan layaknya angguna yang dapat memuat penumpang bahkan barang berat," terangnya.
Pabrik mobil yang sudah berdiri sejak 7 tahun lalu ini memproduksi mobil Tawon dengan Kapasitas produksi 40 unit per bulan. Ketangguhan mobil Tawon ini ditopang dengan sistim suspensi depan menggunakan Ferguson dan suspensi belakang dengan pegas daun. Sedangkan sistem injeksi bahan bakar masih menggunakan Karburator.
"Mobil ini bisa berbahan bakar Gas, Bio Ethanol dan Bensin," terangnya.
'Gerobak besi' yang mampu melaju dengan kecepatan maksimal 90 Km per jam dengan putaran maksimal 5300 Rpm ini boleh dibilang irit. Sebab, saat test Drive dari Rangkas Bitung-Surabaya ini terbukti 1 liter bensin mampu menempuh jarak 25 Km.
Melihat pertumbuhan pasar otomotif dalam negeri, mobil Tawon ini akan memproduksi jenis mobil bermesin diesel. "Dalam waktu dekat akan hadir mobil Tawon dengan mesin diesel berkapasitas 800 CC. Untuk saat ini masih 2 Varian itu," tuturnya.
Untuk harga, sangatlah pas bagi mereka yang ingin memiliki mobil. Dari 2 varian itu dibandrol dengan harga Rp 50 Juta hingga Rp 70 Juta.
"Harga tersebut sudah On The Road," pungkas Kuntjoro.
Sumber : Detik Finance
1 komentar:
desain buruk, jadi lemes ngeliatnya....
Posting Komentar