PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan memfokuskan penyaluran kredit pada industri unggulan dan potensial di sejumlah daerah.
Hal ini sejalan dengan visi BNI sebagai bank yang fokus memfasilitasi industri dalam negeri dan menjadi agen pembangunan. DirekturUtamaBNIGatotM Suwondo mengatakan, BNI telah mengidentifikasi potensi usaha dan industri di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian strategi bisnis dan juga mendukung arah pembangunan ekonomi.
“ Oleh karena itu, sejak beberapa waktu lalu BNI telah membentuk tim dan dipimpin oleh regional chief economist di tiap-tiap kantor wilayah BNI,” ujar Gatot saat rapat dengar pendapatan dengan Komisi XI DPR di Jakarta kemarin.
Menurut Gatot, tim itu bertugas untuk memetakan industri unggulan di masing-masing daerah, mengidentifikasi kota/ daerah yang mengalami pertumbuhan lebih cepat dan membantu atau menjadi mitra pemerintah daerah,serta menyelaraskan arah pembangunan.
Dia mengungkapkan, BNI telah menetapkan delapan sektor unggulan sebagai fokus bisnis, yaitu pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran,migas dan pertambangan, konstruksi, makanan-minuman termasuk rokok,dan bahan kimia/pupuk termasuk barang dari karet.
Selain itu, fokus ekspansi kredit BNI ini memiliki prospek bisnis yang baik,serta mendukung peran sebagai agen pembangunan karena arah penyaluran pembiayaan usaha ini sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Industri unggulan di daerahdaerah yang telah diidentifikasi BNI,lanjut dia,antara lain adalah perdagangan dan perkebunan sawit-karet di Sumatera Utara, migas dan perkebunan sawit karet di Riau, industri manufaktur di Kepulauan Riau, migas, pertambangan,dan perkebunan sawit-karet di Sumatera Selatan.
Sementara,anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Nusron Wahid menilai program kredit BNI sesuai dengan visi dan misi pertumbuhan ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan membiayai proyek komoditas unggulan di sejumlah daerah.
Menurut Nusron, program kredit BNI yang fokus untuk memfasilitasi industri dalam negeri dan menjadi agen pembangunan seharusnya menjadi model bagi program kredit perbankan nasional sehingga upaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi seperti yang dijalankan pemerintah bisa berjalan lancar.“Ini harus kami rekomendasikan kepada Bank Indonesia agar semua bank bisa seperti ini,”katanya.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Maruarar Sirait mengatakan mendukung upaya BNI untuk mendorong perkembangan industri unggulan terutama di sektor minyak dan gas bumi yang selama ini kesulitan dalam mengembangkan produksinya.“Ini harus diikuti dengan perekrutan tenaga ahli di bidang migas sehingga pembiayaannya menjadi efektif untuk mendorong produksi migas kita,”ujarnya.
Sedangkan,Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi mengharapkan BNI meningkatkan fokusnya pada kredit sektor infrastruktur sesuai dengan program MP3EI yang sedang dijalankan pemerintah.
Sumber : Seputar Indonesia
Hal ini sejalan dengan visi BNI sebagai bank yang fokus memfasilitasi industri dalam negeri dan menjadi agen pembangunan. DirekturUtamaBNIGatotM Suwondo mengatakan, BNI telah mengidentifikasi potensi usaha dan industri di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian strategi bisnis dan juga mendukung arah pembangunan ekonomi.
“ Oleh karena itu, sejak beberapa waktu lalu BNI telah membentuk tim dan dipimpin oleh regional chief economist di tiap-tiap kantor wilayah BNI,” ujar Gatot saat rapat dengar pendapatan dengan Komisi XI DPR di Jakarta kemarin.
Menurut Gatot, tim itu bertugas untuk memetakan industri unggulan di masing-masing daerah, mengidentifikasi kota/ daerah yang mengalami pertumbuhan lebih cepat dan membantu atau menjadi mitra pemerintah daerah,serta menyelaraskan arah pembangunan.
Dia mengungkapkan, BNI telah menetapkan delapan sektor unggulan sebagai fokus bisnis, yaitu pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran,migas dan pertambangan, konstruksi, makanan-minuman termasuk rokok,dan bahan kimia/pupuk termasuk barang dari karet.
Selain itu, fokus ekspansi kredit BNI ini memiliki prospek bisnis yang baik,serta mendukung peran sebagai agen pembangunan karena arah penyaluran pembiayaan usaha ini sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Industri unggulan di daerahdaerah yang telah diidentifikasi BNI,lanjut dia,antara lain adalah perdagangan dan perkebunan sawit-karet di Sumatera Utara, migas dan perkebunan sawit karet di Riau, industri manufaktur di Kepulauan Riau, migas, pertambangan,dan perkebunan sawit-karet di Sumatera Selatan.
Sementara,anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Nusron Wahid menilai program kredit BNI sesuai dengan visi dan misi pertumbuhan ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan membiayai proyek komoditas unggulan di sejumlah daerah.
Menurut Nusron, program kredit BNI yang fokus untuk memfasilitasi industri dalam negeri dan menjadi agen pembangunan seharusnya menjadi model bagi program kredit perbankan nasional sehingga upaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi seperti yang dijalankan pemerintah bisa berjalan lancar.“Ini harus kami rekomendasikan kepada Bank Indonesia agar semua bank bisa seperti ini,”katanya.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Maruarar Sirait mengatakan mendukung upaya BNI untuk mendorong perkembangan industri unggulan terutama di sektor minyak dan gas bumi yang selama ini kesulitan dalam mengembangkan produksinya.“Ini harus diikuti dengan perekrutan tenaga ahli di bidang migas sehingga pembiayaannya menjadi efektif untuk mendorong produksi migas kita,”ujarnya.
Sedangkan,Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi mengharapkan BNI meningkatkan fokusnya pada kredit sektor infrastruktur sesuai dengan program MP3EI yang sedang dijalankan pemerintah.
Sumber : Seputar Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar